April 19, 2024

Databazaarmedia.com

Blog Media Info Terkini

Dua Kecamatan Terparah hingga Klarifikasi soal Mobil Terbawa Arus FAKTA Banjir di Bandung

Fakta fakta banjir di Kota Bandung, Kamis (24/12/2020) sore. Berikut rangkuman fakta tentang banjir yang melanda Kota Bandung pada Kamis sore hingga malam. Banjir ini dipicu oleh hujan yang mengguyur sejak Kamis siang.

Berikut fakta faktanya: Hujan yang mengguyur sejak Kamis siang menyebakan sehjumlah kecamatan di Bandung terendam banjir. Dikutip dari , Camat Sukajadi, TB Agus Mulyadi, mengatakan, terdapat 24 RW di lima kelurahan di Kecamatan Sukajadi yang terdampak banjir, yaitu di Kelurahan Cipedes, Sukagalih, Sukabungah, Pasteur, dan Sukawarna.

Menurutnya, penyebab dan ketinggian permukaan air pun bervariatif di setiap kelurahan yang terdampak. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan soal banjir yang terjadi di Bandung. Menurut BMKG, banjir di Bandung dipicu oleh aktivitas pertumbuhan awan hujan konvektif dengan jenis Cumulus padat dan Cumulonimbus yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat Lebat.

Kondisi inilah yang diperkirakan kemudian mengakibatkan terjadinya banjir. Forecaster on Duty (FOD) Stasiun Klimatologi Bogor, Dhiyaur Rohman Firdausy, mengatakan, berdasarkan pola sebaran angin pada 24 Desember 2020 pukul 07.00 WIB, pada umumnya angin yang melewati wilayah Jawa Barat didominasi oleh angin dari Barat Daya hingga Barat Laut. Terdapat gangguan yang cukup signifikan di wilayah Jawa Barat yang menyebabkan perlambatan massa udara di sebelah barat Jawa Barat.

Kondisi ini mendukung pertumbuhan awan awan hujan di antaranya di wilayah Jawa Barat. "Pada tanggal kejadian banjir, proses pertumbuhan awan hujan didukung oleh faktor lokal yang cukup signifikan, yakni kelembaban udara yang cukup basah, menyebabkan peningkatan aktivitas pertumbuhan awan hujan konvektif dengan jenis Cumulus padat dan Cumulonimbus yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat." "Kondisi inilah yang diperkirakan mengakibatkan terjadinya banjir," katanya melalui pesan tertulis, Jumat (25/12/2020) sebagaimana diberitakan .

BMKG mengingatkan, potensi hujan lebat ini masih berpeluang terjadi hingga tujuh hari ke depan. "Waspada potensi hujan yang dapat di sertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Bogor, Depok, Bekasi, Cianjur, Sukabumi, Subang, Purwakarta, Indramayu, Pangandaran, Bandung, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Kuningan, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar pada siang/sore hingga malam hari selama 7 hari ke depan," katanya. Banjir di Kota Bandung juga menerjang kawasan Kelurahan Sekemala, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, tepatnya di Jalan Sekemala pada Kamis (24/12/2020)

"Kejadiannya sekira pukul 19.00 WIB, air Sungai Sekedangdeur meluap kemudian merobohkan tembok sungai di Jalan Sekemala," ujar Kapolsek Ujungberung Kompol Heryana via ponselnya, Jumat (25/12/2020), dikutip dari . Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, sejumlah bangunan, yakni warung bakso, warung biasa dan kios pulsa serta Kantor UPT Pembibitan, Tanaman Pangan dan Peternakan, rusak.

"Ada tiga bangunan warung yang rusak karena berada di dekat sungai. Satu lagi gerbang UPT pembibitan. Hujan deras, debit air tinggi hingga mengikis tembok sungai yang di atasnya ada bangunan," ucap Heryana. Sebuah tayangan video berdurasi 19 detik mendadak viral di media sosial, setelah menggambarkan suasana dramatis sebuah mobil tipe hatchback atau sedan warna kuning yang terjebak dan hampir hanyut terbawa derasnya arus air. Ini terjadi dampak hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 16.00 WIB, Kamis (24/12/2020).

Berdasarkan informasi yang beredar, situasi tersebut, berada di wilayah Jalan Sukamulya, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Diberitakan , saat dikonfirmasi, Camat Sukajadi, Tb Agus Mulyadi membenarkan bahwa situasi dalam video 19 detik tersebut terjadi di wilayah Jalan Sukmulya. Namun, ia menjelaskan bahwa situasi sebenarnya tidak sedramatisir seperti yang dibayangkan, di mana berdasarkan informasi yang diperolehnya, mobil kuning tersebut, mencoba mundur untuk menepi setelah terhadang derasnya arus air yang melanda kawasan tersebut.

"Iya, benar itu di Jalan Sukamulya, tapi kondisinya tidak seperti yang dibayangkan, dari informasi yang saya dapat, itu mobil bukan hanyut tapi mencoba mundur untuk menepi karena ada banjir di depannya." "Karena kontur jalan di sana menanjak atau menukik turun jadi arus air cukup deras dan seolah mendorong mobil itu," ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (24/12/2020).